Senin, 07 April 2014

Para orang tua inspiratif dan kreatif abad 21


Para orang tua inspiratif dan kreatif abad 21


 

Halo bloggers kali ini aku mau bahas tentang para orang tua yang sungguh kreatif, sangking kreatifnya mereka berhak mendapatkan
"Best of the best in the world dad and mom"




1. EKSTRIM
Aku takjub, semakin banyak aja orang tua kreatif  di abad millenium ini. Tingkat ke kreatifan mereka ga bisa di definisikan. Aku sering mengamati para orang tua yang bisa dikatakan kreatif dilihat dari cara mereka menjaga anak-anak mereka. Banyak para ibu dan bapak yang mengajak anak (terutama balita) di Mall – mall atau pusat perbelanjaan menjadi objek pengamatan yang menarik bagiku.  Kufikir, tingkah laku mereka sudah melenceng dari kaidah Undang-undang Dasar 1945 (apasih). Kalau jaman dulu yang namanya anak-anak pasti dijaga banget sama orang tuanya kalau pergi kemana-mana, apalagi umur-umur balita. Tapi aku menemukan fakta terbaru bahwa di zaman millennium ini anak-anak sudah ga dijaga lagi kalau bepergian bersama orang tuanya. Entah itu ke Mall, pasar, toko, arena bermain dan berbagai tempat lain. Aku Ngga tau sebabnya, ini karena anak mereka yang sudah dianggap gede bisa jaga diri atau mungkin orang tuanya yang kecil sesudah masa tuanya (ini kalimat ambigu tapi terserahmu artinya apa) intinya aku bingung dengan pernyataan keduanya.



Waktu itu aku lagi di mall dan berjalan menuju tangga escalator, tiba-tiba aku ngeliat ada seorang Bapak yang cukup ekstrim menaruh anaknya di pegangan tangga escalator dan membiarkannya duduk di pegangan itu, setelah sampai diatas baru anaknya di tangkap dan digendong lagi. Anaknya kesenangan. Aku bingung, itu hal biasa atau aku yang terlalu kepo mempersoalkan ini. Tapi anehnya, kejadian ini terulang lagi untuk kedua kalinya di tempat yang sama. Ada seorang Bapak yang berbeda dan tentunya juga anak yang berbeda melakukan hal yang sama. Seorang bapak menaruh anaknya di pegangan tangga escalator dan aku liat anaknya kesenangan bahagia sampai diatas bapaknya kembali menggendong anaknya. Tau gak, apa yang kufikirkan waktu liat hal yang sama untuk kedua kalinya? Aku berfikir dan bertanya apa perbedaan seorang anak dengan barang bawaan yang ditunggu oleh pemiliknya di bagasi pengambilan barang bandara yang berjalan otomatis? Apapun jawaban kalian, kufikir perbedaannya tipis. 


ilustrasi escalator

Bagasi otomatis di bandara


















Aku juga sempat mikir kalau sampai hal yang ketiga terulang lagi, aku juga pingin ikut naik pinggiran tangga escalator, duduk diatasnya kalau perlu bediri dan menirukan gaya pahlawan ice skating di “the incredible” sambil berkata, yeeees aku bisa terbaaaaang. Untungnya kejadian tiga ga terulang, untung. 





2. Sibuk main gadget

Itu baru kejadian pertama sob. Yang kedua aku pernah mendapati kejadian tentang “orang tua kreatif”. Lagi-lagi masih di Mall. Aku berpapasan dengan anak kecil cewek seumur jagung atau sekitar 3 tahunan (memang jagung 3 tahun? Ya gausah dimasalahin lah, setuju aja sama yang kutulis haha) anak kecil ini bermain otoped sambil bernyanyi bahagia memutarin area sekitar mall (setting tempat di dalam mall) dan dia dengan percaya dirinya tetap nyanyi dan bermain ketika berpapasan dengan banyak orang termasuk saya. Saya pun tetap jalan mengikuti arah anak kecil ini karena kebetulan saya mengarah kesana. Dan tau?, ketika itu saya berpapasan dengan Bapak Mamanya di sebuah restaurant yang mana mereka juga lagi ngumpul bersama anak-anaknya yang lain, Bapak mamanya sedang asik serius main gadgetnya, anak-anaknya termasuk yang main otoped dilepaskan begitu saja.
Lagi-lagi aku berfikir, ini gara-gara kebanyakan anak atau anaknya memang sudah dewasa sebelum waktunya bebas merantau kemana saja. Lagi lagi aku harus mewajarkan ini. 

Orang tua sibuk main gagdet
ilustrasi orang tua sibuk dengan gadgetnya










3. Sibuk Belanja
Di salah satu pusat perbelanjaan Surabaya, Aku dan Kakakku mendapati 2 anak yang mutar-mutar pusat perbelanjaan. Kami ga liat orang tuanya dimana, anak yang pertama gangguin kakakku yang lagi nelpon dan anak yang satunya nonton Televisi yang mana televisi ini di pasang di sudut-sudut pusat perbelanjaan. Kakak saya menyuruh adek yang pertama tadi kembali ke Mamanya, ternyata mamanya lagi antri beli J.co dan anaknya dibiarin berkelana. Nah anak yang kedua ini ga tau nasibnya gimana, karena dia asik nonton TV sampai lupa orang tuanya, dan mungkin orang tuanya juga lupa kalau ngajak anaknya.


4. Lupa punya anak


Dulu waktu aku SMP (Sekolah Menengah Pertama) aku lagi duduk-duduk aja dirumah ga banyak aktivitas. Tiba-tiba ada anak kecil perempuan pakai sepeda nangis di depan rumahku. Aku bingung dia nangis karena apa ya, aku ga ngapa-ngapain adek ini, aku juga ga pernah menjelekkan keluarganya, sumpah beneran. (Ga nyambung sampai ke keluarga -___- ) Aku kira dia jatuh dari sepeda atau di ganggu temennya ternyata dia cuma sendirian di situ dengan muka yang kumal, liatannya adek ini sudah seharian main dan ga mandi. Aku bingung juga mau ngelakukan apa, ga mungkin aku datang ke adek ini dan bilang "Adek lagi nangis apa lagi ngapain dek, kok mukanya kaya ngolok kakak sih". Aku pun manggil Mamaku karena sedikit panik aku pikir ini anak siapa karena di sekitar juga sepi. Mamaku langsung menanyakan ke Adek ini dengan pendekatan persuasif ala ibu-ibu yang sudah sangat paham tentang anak-anak, begini contoh gaya pembicaraan Mamaku "Adek rumahnya dimana? mamanya mana? dengan siapa? semalam berbuat apa? #aduhkokmendadakkangenband perhatian untuk 2 kata terakhir abaikan aja. Pokoknya pertanyaannya seputar itu, tapi anak tadi ga jawab.. Dia cuma bisa jawab dengan tangisan mengibakan. Mamaku pun ngajak anak ini ke dalam rumah, Berjam-jam kita tanyain nih anak kaga jawab-jawab, nangis aja kerjaannya. Aku sempat berfikir anak ini bisu. Selang waktu beberapa jam tiba-tiba anak ini perlahan ngomong. Aku takjub seketika, kubilang "Waaaah Ma, dia bisa ngomong" *bahagia
Dan tau gak mamaku dengan penuh keseriusan bilang "Ayo kita lapor ke Pak RT, kalau sampai Mamanya tega ninggalin dia dan memang mamanya ga ketemu, kita adopsi aja, kita rawat aja, kita besarkan aja" ini serius temen-temen. Satu yang kufikirkan, Waduh aku jadi kakak, aku harus banyak ngalah, aduh gimana ini. HAHAHAHA. Waktu mau lapor ke RT tiba-tiba aja Mama dari anak ini datang ke rumahku sambil menangis, sumaph ini kaya acara reality show "termehek-mehek" aku juga ikut haru. sedih kaya di FTV gitu. Aku juga sedikit bingung, ini orang kebanyakan anak kali ya. Tapi memang begitu adanya, kami mendapat informasi tentang Mama dari anak ini memang punya anak yang banyak. Yang kufikirkan cuma satu setelah kejadian ini dan kuharap mulutku jangan sampai menyampaikannya ke Mamanya anak hilang itu, yang aku ingin katakan "Ibu, lain kali jangan lupa taruh anaknya dimana ya, kalau ga mau repot ditaruh pada tempatnya saja"


Dunia makin aneh aja, Mungkin nanti ada zaman dimana Bapak yang masuk kereta bayi dan Istrinya yang dorong sedangkan bayinya yang merangkak mengikuti bapak mamanya. hahaha



Tapi dibalik tawa, Aku sedih melihat kejadian-kejadian orang tua diatas kok bisa begitu ya???

Pesannya.. Anak adalah titipan Tuhan, jagalah.
Maaf kalau ada salah kata, iseng nulis aje. Hehehe 
Semoga bermanfaat.