Minggu, 03 Maret 2013

Pendidikan.. Nyawa sebuah negara.



SISTEM PENDIDIKAN 
alasan sebuah Negara akan maju atau tertinggal.


Saya akan membahas tentang sistem pendidikan yang ada di Indonesia dan apa dampaknya bagi Negara kita tercinta ini, Saya kecewa kepada sistem pendidikan yang sedang berjalan sekarang.. saya sebagai pelajar atau pelaku pendidikan tidak setuju dengan sistem/kurikulum KBK,KTSP sampai sekarang dan saya gerah dengan semua ini.
                                   
                                    
                                   

saya berpendapat jika sistem ini masih dipertahankan.. kedepannya jangan berharap banyak negara Indonesia akan lebih baik dari sekarang. Kita sama-sama tau Negara kita merdeka tanggal 17 agustus 1945 tetapi rasa-rasanya kita belum ngerasakan namanya kemerdekaan yang hakiki dan abadi, bukan berarti saya tidak menghargai jasa pahlawan, tetapi sebaliknya saya sangat mencintai dan menghargai jasa-jasa usaha mereka dan bermaksud melanjutkan, mempertahankan dan mengembangkannya.

                           


 Masalah sosial yang sangat kompleks ada di Indonesia membuat kita belum mendapat kemerdekaan yang hakiki, di lansir di situs republika.co.id  dan halaman transparansi internasional 2012 Indonesia menduduki 56 negara terkorup di dunia dan mirisnya lagi nama-nama dari koruptor tidak lain dari para pemimpin-pemimpin kita sendiri dari wakil rakyat, mentri, kepala daerah, bahkan hakim-hakim agung juga tersandung kasus korupsi, survey BNN 2013 lebih kurang 24.000 pemuda yang seharusnya bersatu memajukan negara kita malah mendekam di penjara karna kasus narkoba, total 5jt orang tergabung dalam pemakai pengedar dan Bandar di Indonesia. Lembaga swadaya masyarakat JBDK menyurvei Indonesia masuk urutan ke 4 pengakses terbesar situs porno di dunia. Bahkan survey lapangan 1660 orang responden yang tersebar di 16 perguruan tinggi di kota Yogyakarta 97, 05% dari responden mengaku kehilangan keprawanan mereka dalam periodisasi waktu kuliahnya.. survey lembaga studi cinta dan kemanusiaan pada tahun 2002 lalu.. pertanyaannya? Jika 2002 sdh menunjukkan angka 97, 05% apalagi zaman sekarang.


                                                     

  
inilah yang membuat kita belum merdeka. Masalah yang sudah kompleks ini seperti filosofi angin puting beliung yang mana ketika sudah berputar hebat kita tidak bisa masuk kedalamnya dan mencari apa yang membuat angin ini mengamuk hebat tetapi kita hanya bisa melihat dari jauh dan mengamati apa yang membuat angin itu berputar kencang.


Masalah di Negara kita sudah begitu kompleks kita tidak bisa semata-mata masuk ke pemerintahan menghilangkan korupsi, kita tidak bisa sekedar masuk ke dunia remaja menghilangkan free seks, bahaya aids, narkoba dan lain-lain.. kita hanya bisa memahami, mengkaji berangkat dari mana masalah-masalah seperti narkoba, korupsi, pergaulan bebas, kemiskinan, pengangguran yang merajalela di Negara kita tercinta ini. 




Saya yakin masalah-masalah ini berangkat dari sistem pendidikan yang salah. Sadarkah kita para anak bangsa, pelajar di diskriminasi oleh sistem pendidikan? Kita dipaksa menguasai 14 mata pelajaran bahkan lebih dengan dalih untuk dasar kita, jika kita tidak bisa mencapai nilai standar belajar (KKM) kita dianggap bodoh tanpa alasan. Potensi kita tidak menjadi bahan pertimbangan. Misalkan bakat dan potensi kita menggambar, bernyanyi, bercerita, bermain bola, bermain musik dan lain-lain.. pernahkah di ekspos? Pernahkah di perdulikan? Tidak!!!. Sekolah hanya mau tau nilai-nilai mata pelajaran harus memenuhi standar belajar (KKM).


          

Bakat apapun yang kita miliki tertimbun dan dibelenggu oleh paksaan guru untuk memenuhi dan menguasai semua pelajaran, saya bertanya? Apakah enstein ahli di bidang kimia? Apakah Thomas alva Edison pintar dipelajaran biologi? Apakah lionel messi pandai di pelajaran ekonomi? Dan apakah Michael jakcson pintar matematika? Mereka adalah transetter dunia, publik figure yang sukses dan memberikan kontribusi yang besar bagi lingkungan dan mendunia. tapi tidak menguasai semua pelajaran tapi hanya berfokus pada potensi dan passionnya... bukan berarti kita harus meninggalkan semua pelajaran disekolah, efektifnya adalah pelajaran-pelajaran yang membuat kita terbelenggu tidak usah dipaksakan menjadi hebat di pelajaran itu. Namun jika tidak membuat kita terpaksa lakukanlah, pelajarilah, kajilah.  Benar sekali jika semua agama mengajarkan pentingnya semua ilmu tetapi tidak ada satupun orang yang bisa sempurna dan menguasai semua pelajaran, jika ternyata ada.. saya rela membayar berapapun anda mau dan anda berhak menutup BLOG saya :) 

Michael Jackson

Lionel Andreas Messi

segala sesuatu yang dipaksakan pastilah hasilnya buruk. Pembelajaran kita berfokus hanya pada buku paket, LKS (lembar kerja siswa), dan hanya pada ceramahan guru yang membuat suasana membosankan.. pernahkah ada inisiatif dari sekolah memanggil pakar-pakar dibidangnya semisal biologi untuk penelitian di lab sekolah? Pernahkah anak-anak diajak terjun kelapangan.. ke tempat” rehabilitasi narkoba, pernahkah kita observasi sosiologi mengkaji suku-suku di indonesia, melihat pemukiman penduduk kumuh, lapas penjara, rehabilitasi narkoba dll? pernahkah belajar seni ke sanggar-sanggar tari, studio musik? pernahkah duduk belajar santai di bawah pohon-pohon sekolah? pernahkah guru menyetel musik-musik instrument saat pembelajaran dikelas agar lebih rileks? pernahkah kita dikenalkan dunia internet sebagai sumber referensi selain buku saat proses belajar mengajar berlangsung? paling hanya di pelajaran teknologi informatika saja. bahkan waktu itu saya mendapati teman saya nyaris dibanting laptopnya oleh guru, padahal teman saya hendak mencari referensi terkait pelajaran tersebut.. humanis kah pembelajaran seperti ini? apakah bisa membuat orang berkembang? saya fikir ini akan membuat anak stagnan. akan lebih baik lagi jika kita belajar ga fokus ke buku melulu, ceramahan guru, suasana tegang dikelas dan sekolah, ada kalanya out of the book learning pasti lebih seru dan humanis.


Observasi kehidupan masyarakat
 menengah kebawah (sosiologi learn)

penyuluhan di lab sekolah
tentang mangrove 





belajar biologi, praktek tentang kelapa sawit

belajar seni budaya di sanggar seni


Kesimpulannya, suka tidak suka kita dipaksa untuk tunduk pada sistem pembelajaran didalam kelas dan sekolah.. berfokus pada buku paket, LKS, dan ceramahan guru bertahun-tahun.. Apakah ini efektif? Saya tegaskan ini buruk sekali dan akhirnya membuat anak tumbuh kembang tidak pada kemauan, potensi dan passionnya dia, terbelenggu dalam diskriminasi pendidikan. Ini yang membuat negara kita tercinta tidak bisa menghasilkan banyak orang hebat berkompeten seperti lionel messi di sepak bola, Michael Jackson king of pop, sederet ilmuwan mendunia seperti albert enstein. 


                                                           


Padahal jika sistem pendidikan mendukung potensi anak pastilah negara kita maju, Coba kita telisik prestasi anak bangsa terkait dengan potensi dan bakat .. 3 Anak Indonesia  Teresa G Joentono, Khalila S Atletiko , Raida S Oktavia  menunjukkan prestasinya di dunia internasional. Kali ini, 3 anak Indonesia dari Sanggar Lukis Daun Surabaya berhasil meraih 3 penghargaan sekaligus dalam lomba lukis anak tingkat dunia yang digelar sebuah galeri seni khusus anak, Look and Learn Art, yang bermarkas di London, Inggris.. Sherina berkat karya "Petualangan sherina" mengantarkan dia sebagai  duta konferensi pemuda se dunia di swiss 2011 lalu.. dan masih banyak anak indonesia yang mendunia. Mengapa prestasi yang berkaitan dengan potensi hanya bisa diperjuangkan oleh sanggar-sanggar tari, musik dll, bukan dari sekolah tempat berkumpulnya anak bangsa yang beraneka ragam potensi.  
3 anak indonesia menang dalam kreasi
Look and Learn Art (menggambar), London Inggris


sebagai duta konferensi pemuda se dunia
oleh One Young World pada 2011 lalu di Zurich, Swiss


Di lain sisi juga masalah-masalah Negara yang tengah dihadapi sekarang adalah hasil dari sistem pendidikan yang salah.. pelajaran pelajaran yang penting mengenai pendidikan karakter.. pelajaran tentang narkoba, korupsi, sex education, kemiskinan pengangguran dan lain-lain hanya kita dapat di seminar-seminar dan di saat-saat hari penting saja seperti di hari anti korupsi, hari aids sedunia, hari sumpah pemuda, hari anti narkoba, hari palang merah Indonesia dan lain-lain. Mengapa kita harus mendapat pelajaran-pelajaran yang sangat penting dan sangat dekat di kehidupan kita hanya di seminar-seminar, akan lebih baik jika dimasukan kedalam basis kompetensi belajar, dan diadakan penyuluhan-penyuluhan rutin dilingkungan pendidikan agar sejak dini kita sudah "think smart" dan mengenal tentang bahaya narkoba, pergaulan bebas, masalah korupsi, dan masalah sosial lainnya serta bisa memberi solusi terbaik untuk masalah ini semua.      
 

   





                                                     




Bukannya karena kurangnya pendidikan semacam ini membuat banyaknya masalah sosial dan membuat Negara susah untuk maju pesat, bukankah dalam menyelesaikan masalah negara ini dibutuhkan pro aktif dari semua lapisan, kompenen negara? pemerintah, lembaga, masyarakat dll. gimana mau melibatkan masyarakat jika masyarakat tidak mengenyam pendidikan karakter (kemanusiaan), pendidikan seks, pendidikan tentang korupsi dan lain-lain secara optimal, sehingga membuat masyarakat tidak sadar.. sebagian masyarakat hanya menganggap korupsi adalah urusan negara dan orang pemerintahan padahal dampaknya kita yang rasa.. karna berkurangnya APBN, APBD, pajak.. jalan raya rusak tidak dibaiki, infrastruktur yang mestinya ada jadi tidak ada dan sebagainya. 
Narkoba hanya dianggap sebagai masalah yang lumrah oleh masyarakat, itu hanya urusan lembaga-lembaga hukum seperti BNN, kepolisian dan yang lainnya padahal ini adalah tugas kita bersama memerangi narkoba yang mengakibatkan jutaan remaja/pemuda bangsa yang seharusnya bersatu memajukan indonesia malah terbelenggu dalam lapas penjara.


                  



Saya yakin jika basis kompetensi / sistem pendidikan dirubah dan undang-undang peraturan pendidikan nasional diaplikasikan secara nyata, tidak tertera di UUD saja , lebih mengajarkan, mendukung kepada pengembangan potensi kita, mengajarkan, Mensosialisasikan hal-hal, persoalan-persoalan sosial yang tengah dihadapi Negara kita dan bagaimana solusinya, lebih banyak terjun kelapangan praktek tidak berfokus pada satu sumber.. saya dengan penuh keyakinan percaya Negara kita akan luar biasa maju, bebas dari kemiskinan dan pasti akan menciptakan orang orang yang luar biasa dengan pemikiran yang kritis serta tindak nyatanya, bertindak nyata dalam artian memberikan kontribusi bagi lingkungannya. Melahirkan orang-orang hebat dan ahli pada bidangnya, akan lahir ilmuwan-ilmuwan seperti di Negara-negara maju, kita pasti bisa membuat mobil buatan negeri sendiri dan bisa dijual di pasar dunia.


Mari memperluas wawasan, akhlak dan terus belajar bukan hanya pada satu sumber.. jangan pasrah dengan situasi.. dengan cara ini kita semua tidak lagi terjajah oleh siapapun. Memang benar tidak mudah dan tidak secepat kilat mengubah sistem pendidikan yang sudah terbentuk begitu keras turun temurun dari dulu, ini dapat berubah suatu saat jangka panjang dimulai dari lompatan-lompatan kecil terutama kita para remaja, pemuda yang bisa meregenerasi sistem yang rusak ini.. Seperti belajar dan mengkaji serta meminta sekolah mengadakan secara rutin tentang penyuluhan penyuluhan narkoba, korupsi, penyimpangan seksual, bahaya aids, pergaulan bebas dll dan jika kalian sudah termasuk ke organisasi-organisasi pemuda kalian bisa mengadakan seminar atau penyuluhan-penyuluhan secara rutin guna menanamkan pendidikan dan persiapan para remaja, pemuda harapan bangsa untuk melanjutkan dan memajukan indonesia.
Mari renungkan.. Semua sistem-sistem pemerintahan politik rusak yang didalamnya ada mafia hukum, korupsi, KKN, dan masalah-masalah sosial yang sekarang adalah cerminan dan buah hasil dari pendidikan terdahulu yang tertanam sampai sekarang.
Saya pribadi sebagai pelaku pendidikan (pelajar) sangat berharap sistem pendidikan atau basis kompetensi, kurikulum 2013 atau tahun-tahun berikutnya dapat berubah sebagai mana mestinya yang sudah di uraikan diatas.


Mari berkontribusi untuk kemajuan bangsa khususnya kita para remaja, jangan bertanya mulai dari mana saya lakukan atau apa yang harus saya lakukan.. dengan belajar, berfikir kritis dan berbuat dari hal kecil lainnya berarti kita sudah berusaha mewujudkan kemerdekaan abadi kita, jangan menjadi pemuda yang hanya ikut-ikutan, Milikilah prinsip yang menguntungkan diri dan negara.. dipundak kita ada tanggung jawab untuk Indonesia yang lebih maju dan merdeka. SALAM PEMUDA!!! KEEP SPIRIT!!! GOD BLESS US!!!!     
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar