SISTEM PENDIDIKAN
alasan sebuah Negara akan maju atau tertinggal.
Saya
akan membahas tentang sistem pendidikan yang ada di Indonesia dan apa dampaknya
bagi Negara kita tercinta ini, Saya kecewa kepada sistem pendidikan yang sedang
berjalan sekarang.. saya sebagai pelajar atau pelaku pendidikan tidak setuju
dengan sistem/kurikulum KBK,KTSP sampai sekarang dan saya gerah dengan semua ini.
saya
berpendapat jika sistem ini masih dipertahankan.. kedepannya jangan berharap
banyak negara Indonesia akan lebih baik dari sekarang. Kita sama-sama tau Negara kita
merdeka tanggal 17 agustus 1945 tetapi rasa-rasanya kita belum ngerasakan
namanya kemerdekaan yang hakiki dan abadi, bukan berarti saya tidak menghargai
jasa pahlawan, tetapi sebaliknya saya sangat mencintai dan menghargai jasa-jasa
usaha mereka dan bermaksud melanjutkan, mempertahankan dan mengembangkannya.
Masalah
sosial yang sangat kompleks ada di Indonesia membuat kita belum mendapat kemerdekaan yang hakiki, di
lansir di situs republika.co.id dan
halaman transparansi internasional 2012 Indonesia menduduki 56 negara terkorup
di dunia dan mirisnya lagi nama-nama dari koruptor tidak lain dari para
pemimpin-pemimpin kita sendiri dari wakil rakyat, mentri, kepala daerah, bahkan
hakim-hakim agung juga tersandung kasus korupsi, survey BNN 2013 lebih kurang
24.000 pemuda yang seharusnya bersatu memajukan negara kita malah mendekam di
penjara karna kasus narkoba, total 5jt orang tergabung dalam pemakai pengedar
dan Bandar di Indonesia. Lembaga swadaya masyarakat JBDK menyurvei Indonesia
masuk urutan ke 4 pengakses terbesar situs porno di dunia. Bahkan survey
lapangan 1660 orang responden yang tersebar di 16 perguruan tinggi di kota
Yogyakarta 97, 05% dari responden mengaku kehilangan keprawanan mereka dalam
periodisasi waktu kuliahnya.. survey lembaga studi cinta dan kemanusiaan pada
tahun 2002 lalu.. pertanyaannya? Jika 2002 sdh menunjukkan angka 97, 05%
apalagi zaman sekarang.
inilah yang membuat kita
belum merdeka. Masalah yang sudah kompleks ini seperti filosofi angin puting
beliung yang mana ketika sudah berputar hebat kita tidak bisa masuk kedalamnya
dan mencari apa yang membuat angin ini mengamuk hebat tetapi kita hanya bisa melihat
dari jauh dan mengamati apa yang membuat angin itu berputar kencang.
Masalah di
Negara kita sudah begitu kompleks kita tidak bisa semata-mata masuk ke
pemerintahan menghilangkan korupsi, kita tidak bisa sekedar masuk ke dunia
remaja menghilangkan free seks, bahaya aids, narkoba dan
lain-lain.. kita hanya bisa memahami, mengkaji berangkat dari mana
masalah-masalah seperti narkoba, korupsi, pergaulan bebas, kemiskinan,
pengangguran yang merajalela di Negara kita tercinta ini.
.jpg)
Saya yakin masalah-masalah
ini berangkat dari sistem pendidikan yang salah. Sadarkah kita para anak
bangsa, pelajar di diskriminasi oleh sistem pendidikan? Kita dipaksa
menguasai 14 mata pelajaran bahkan lebih dengan dalih untuk dasar kita, jika
kita tidak bisa mencapai nilai standar belajar (KKM) kita dianggap bodoh tanpa
alasan. Potensi kita tidak menjadi bahan pertimbangan. Misalkan bakat dan
potensi kita menggambar,
bernyanyi, bercerita, bermain bola, bermain musik dan lain-lain.. pernahkah di
ekspos? Pernahkah di perdulikan? Tidak!!!. Sekolah hanya mau tau nilai-nilai
mata pelajaran harus memenuhi standar belajar (KKM).

Bakat apapun yang kita
miliki tertimbun dan dibelenggu oleh paksaan guru untuk memenuhi dan menguasai
semua pelajaran, saya bertanya? Apakah enstein ahli di bidang kimia? Apakah
Thomas alva Edison pintar dipelajaran biologi? Apakah lionel messi pandai di
pelajaran ekonomi? Dan apakah Michael jakcson pintar matematika? Mereka adalah
transetter dunia, publik figure yang sukses dan memberikan kontribusi yang besar bagi lingkungan dan mendunia. tapi tidak menguasai semua
pelajaran tapi hanya berfokus pada potensi dan passionnya... bukan berarti kita
harus meninggalkan semua pelajaran disekolah, efektifnya adalah pelajaran-pelajaran
yang membuat kita terbelenggu tidak usah dipaksakan menjadi hebat di pelajaran itu. Namun jika tidak membuat
kita terpaksa lakukanlah, pelajarilah, kajilah. Benar sekali jika semua agama mengajarkan pentingnya semua ilmu tetapi tidak ada satupun orang
yang bisa sempurna dan menguasai semua pelajaran, jika ternyata ada.. saya rela
membayar berapapun anda mau dan anda berhak menutup BLOG saya :)
![]() |
Michael Jackson |
![]() |
Lionel Andreas Messi |
segala sesuatu yang dipaksakan pastilah
hasilnya buruk. Pembelajaran kita berfokus hanya pada buku paket, LKS (lembar
kerja siswa), dan hanya pada ceramahan guru yang membuat suasana membosankan.. pernahkah ada inisiatif dari
sekolah memanggil pakar-pakar dibidangnya semisal biologi untuk penelitian di lab sekolah? Pernahkah
anak-anak diajak terjun kelapangan.. ke tempat” rehabilitasi narkoba, pernahkah kita observasi
sosiologi mengkaji suku-suku di indonesia, melihat pemukiman penduduk kumuh, lapas penjara, rehabilitasi narkoba
dll? pernahkah belajar seni ke sanggar-sanggar tari, studio musik? pernahkah duduk belajar santai di
bawah pohon-pohon sekolah? pernahkah guru menyetel musik-musik instrument saat pembelajaran dikelas agar lebih rileks? pernahkah kita dikenalkan dunia internet sebagai
sumber referensi selain buku saat proses belajar mengajar berlangsung? paling
hanya di pelajaran teknologi informatika saja. bahkan waktu itu saya mendapati
teman saya nyaris dibanting laptopnya oleh guru, padahal teman saya hendak
mencari referensi terkait pelajaran tersebut.. humanis kah pembelajaran seperti ini? apakah bisa membuat orang berkembang? saya fikir ini akan membuat anak stagnan. akan
lebih baik lagi jika kita belajar ga fokus ke buku melulu, ceramahan guru, suasana tegang dikelas dan sekolah, ada kalanya out of
the book learning pasti lebih seru dan humanis.
![]() |
Observasi kehidupan masyarakat menengah kebawah (sosiologi learn) |
![]() |
penyuluhan di lab sekolah tentang mangrove |
![]() |
belajar biologi, praktek tentang kelapa sawit |
![]() |
belajar seni budaya di sanggar seni |
Kesimpulannya, suka tidak suka kita dipaksa
untuk tunduk pada sistem pembelajaran didalam kelas dan sekolah.. berfokus pada
buku paket, LKS, dan ceramahan guru bertahun-tahun.. Apakah ini efektif? Saya
tegaskan ini buruk sekali dan akhirnya membuat anak tumbuh kembang tidak pada
kemauan, potensi dan passionnya dia, terbelenggu dalam diskriminasi pendidikan. Ini yang membuat negara kita tercinta tidak bisa menghasilkan banyak orang
hebat berkompeten seperti lionel messi di sepak bola, Michael Jackson king of
pop, sederet ilmuwan mendunia seperti albert enstein.
Padahal jika sistem pendidikan mendukung potensi anak pastilah negara kita maju, Coba kita telisik prestasi anak bangsa terkait dengan potensi dan bakat .. 3 Anak Indonesia Teresa G Joentono, Khalila S Atletiko , Raida S Oktavia menunjukkan prestasinya di dunia internasional. Kali ini, 3 anak Indonesia dari Sanggar Lukis Daun Surabaya berhasil meraih 3 penghargaan sekaligus dalam lomba lukis anak tingkat dunia yang digelar sebuah galeri seni khusus anak, Look and Learn Art, yang bermarkas di London, Inggris.. Sherina berkat karya "Petualangan sherina" mengantarkan dia sebagai duta konferensi pemuda se dunia di swiss 2011 lalu.. dan masih banyak anak indonesia yang mendunia. Mengapa prestasi yang berkaitan dengan potensi hanya bisa diperjuangkan oleh sanggar-sanggar tari, musik dll, bukan dari sekolah tempat berkumpulnya anak bangsa yang beraneka ragam potensi. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar