Jumat, 11 Oktober 2013

Friend or friendship, bedanya dimana?




FRIEND OR FRIENDSHIP, BEDANYA DIMANA ?





Friend or friendship, bedanya dimana???
 
Yang pertama saya mau ngebahas soal friend sob. What do you think about friend?. Sebelumnya nih ya, friend ini bukan friend chicken, kartu Fren.  
Tapi Friend adalah teman. Arti friend mungkin terdengar biasa. Tapi ngga biasa buat saya. Bagi saya, teman punya andil besar dalam menentukan apakah kita berhasil mendaki puncak kesuksesan atau terjun bebas ke dalam kubangan kegagalan dalam hidup kita.  Teman bukanlah orang yang sekedar kenal kita dan kita juga kenal dengan dia, tapi lebih daripada itu. Mereka adalah guru kehidupan.  Teman bisa dibilang guru kehidupan jika diri kita sadar dan mengambil pelajaran dari mereka. Hidup ini dapat diibaratkan seperti sambal, dan teman itu ibarat bumbu didalam sambelnya. Cabe rasanya pedas, bawang rasanya asem-asem pedas, gula rasanya manis, garam asin, air rasanya tawar. Ketika salah satu diantara bumbu itu ga ada, pasti rasa sambelnya bakal kurang mantap. Sama seperti hidup ini sob. Dalam hidup ini, pergaulan atau pertemanan selalu dipenuhi dengan keberagaman, perbedaan yang mencolok. Perbedaan sikap, sifat, kepercayaan, pendapat dan sebagainya. 
Namun jika kita sadar dan mengambil pelajaran dari adanya perbedaan seperti teman yang beragam sifat dan kelakuan, kita akan bisa melewati hidup ini dengan penuh makna bersama mereka. Di dunia ini Tuhan yang Esa sengaja menciptakan seseorang dengan ragam sifat. Ada yang pemarah, egois, sombong, cerewet, suka tersinggung, suka komentar, penyabar, pendiam, pemberi, pemaaf dan masih banyak lagi. 
Karena sejatinya, keburukan dan kebaikan diciptakan bersandingan agar manusia mengambil pelajaran dari keduanya. Kita belajar sabar dari yang pemarah, belajar rendah hati dari yang sombong, belajar apa adanya dari yang Jaim (Jaga Image :D). Intinya belajar kebaikan dari yang buruk. Ga ada orang yang baik dari lahir kecuali para manusia pilihan seperti Rasulullah SAW. Orang yang pribadinya baik, pasti berawal dari pribadi yang buruk dan tidak tau apa-apa. Seperti ungkapan kahlil Gibran, maestro syair arab.
“Aku belajar diam dari yang cerewet, toleransi dari yang tidak toleran dan kebaikan dari yang jahat. Namun anehnya, aku tidak pernah merasa berterimakasih dengan guru-guruku ini”  

Sahabatku.. Semangat itu menular, malas itu menular, jujur itu menular begitu juga dengan bohong akan menular. Kita tidak akan mampu sepenuhnya menolak input buruk lingkungan. Maka dari itu, pilihlah sahabat dan teman yang baik agar tertular virus kebaikan :) Pilihlah sahabat dan teman yang bisa saling membangkitkan semangat  dan mengingatkan dalam kebaikan.  Bukan memilih-milih teman. Kita boleh berteman dengan siapa saja, bersilaturahmi dengan siapapun namun yang perlu digaris bawahi adalah teman-teman dan sahabat terdekat kita yang harus dipilih.

Dalam pergaulan, kalau kita yang terikut-ikut oleh kebiasaan-kebiasan yang ga baik atau keburukan teman. Berarti itu murni kesalahan kita sendiri, ga semata-mata pribadi teman buruk yang merusak pribadi kita, tapi kita yang tidak mengambil pelajaran dari keburukan tersebut. Jangan mau jadi orang yg tertular virus buruk merugikan,  jadilah pembuat dan penular virus :)  ya.... Pastinya virus kebaikan.

 
Friendship.. atau sahabat adalah orang yang lebih berpengaruh lagi dalam menentukan gagal atau tidaknya kita. Karena sahabatlah yang dominan bersama kita. Bahkan ga jarang kita lebih memilih curhat dan berdiskusi dengan sahabat ketimbang orang tua kita sendiri. Sahabat tau lebih dalam tentang diri kita yang lebih dalam. Sahabat selalu berusaha membantu menyelesaikan persoalan dan permasalahan kita meskipun terkadang kadang dia pun sudah tidak mampu. Tapi sahabat selalu mengusahakan. Sahabat yang tau tanggal ulang tahun, hobi, makanan kesukaan, tempat nongkrong, ukuran sepatu, ukuran kacamata, ukuran kaus kaki, ukuran ekonomi kita (hehehe) dan banyak hal lain. Dari hal yang penting sampai paling ga penting, jayus dan ga perlu dibahas sahabat tau. Intinya para sahabat lah yang tau banyak hal tentang kita. Sahabat itu bagai cermin. Kalau mau bercermin siapa kita sekarang, entah itu mau bercermin sikap, akhlak, kebiasaan-kebiasaan sampai siapa diri kita di masa depan. Gambaran diri kita, semua bisa dilihat dari dengan siapa kita bersahabat :) 

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ


Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin [ HR al-Bukhâri (al-Adabul -Mufrad no. 239) dan Abu Dâwud no. 4918 (ash-Shahîhah no. 926) ]



Ketika kita bersahabat dengan penjual parfum maka kita akan tertular keharumannya, jika kita bersahabat dengan tukang kayu bakar kita akan terkena bau asapnya. Maka dari itu mulailah dari diri sendiri, menjadi seorang sahabat yang baik dan teladan untuk sahabat kita. Agar sahabat kita menjadi baik pula dan ketika sahabat kita punya sahabat-sahabat yang lain itu akan membuat sahabat-sahabatnya juga akan menjadi baik, begitu seterusnya. Ini yang membuat meluasnya lingkungan persahabatan yang baik. Saya menyebutnya rantai kebaikan.

Saya teringat hadist tentang kawan.



'Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping'
(HR. Ahmad)
 

Kalimat diatas sangat singkat namun bermakna dalam. Jika kita mau bertanya Mengapa pernyataannya tidak seperti ini, seseorang sejalan dengan ibunya atau saudaranya, bukannya ikatannya lebih dekat. Mengapa harus sahabat atau kawan akrab yang jelas-jelas ga ada hubungan darah, dan juga lahirnya pasti beda ruangan kan?

Nah disinilah letak istimewa Sahabat. Maka dari itu hati-hatilah dalam memilih sahabat.

Diri kita sendirilah yang berhak memilih teman atau sahabat dan pada akhirnya terbentuklah lingkungan kita. Kita sendiri yang menciptakan lingkungan, menciptakan keadaan kita sesuka hati. Kita yang berkuasa atas pikiran dan pilihan kita. 
Saya mengingatkan untuk para pembaca dan diri saya sendiri yang begitu penuh kekurangan. Mari bersama-sama merenung dan Introspeksi diri. Tanyakan pada diri kita sendiri, sudahkah kita berusaha menjadi sahabat yang baik buat sahabat kita. Jika kita berusaha menjadi sahabat yang baik untuk siapapun, percayalah kita akan dipertemukan dengan sahabat-sahabat dan teman-teman yang baik pula. Ingatlah bahwa orang baik, akan dikelilingi oleh orang-orang yang baik pula :)



 Sekian yang bisa saya sampaikan, lebih kurang mohon maaf .

 Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar