Sabtu, 22 Maret 2014

Negeri kecil yang kusebut "TEXAS"

Negeri kecil yang kusebut “Texas”


    Entah kenapa, baru-baru ini aku baru nyadar kalo dulu pernah hidup dan punya masa kecil di “Texas”. Texas? Wiiih.. kereeen, punya masa kecil di luar negeri? Bukan!

   Bontang, inilah yang aku sebut "Texas". Salah satu kota kecil di  provinsi Kalimantan Timur. Aku julukin nih kota dengan Texas karena Texas itu sendiri identik dengan Perjudian (POKER), Bar-bar yang di hiasi Minum-minuman keras ditengah gurun, preman rapi alias koboy. Begitulah Bontang tempoe doloe, gambaran lingkungan masa kecilku. 
    Sejak taman kanak-kanak (TK) menjelang masuk Sekolah Dasar (SD) aku udah hidup di lingkungan para penjudi, maling, copet, pecandu narkoba, pemabuk, pembalap liar, anjal (anak jalanan), pengemis, dan preman-preman pasar. Segala bentuk maksiat dari yang kelas kecil sampai yang super jumbo komplit ada di lingkunganku. 

 





PEMBALAP LIAR DAN MALING
    Rumah masa kecilku dulu letaknya di tengah-tengah sob. Di samping kanan rumahku itu ada bengkel motor dan mobil. Ini bengkel markasnya anak-anak pembalap liar yang kerjanya tiap hari trek-trekan. Suara knalpotnya persis auman singa yang kelaparan karena puasa 2 hari tanpa buka puasa. pokoknya nyaring banget, meresahkan warga sekitar. Mereka itu kalau udah pada ngumpul,  seringkali setel musik disko-disko gitu. Kadang juga setel musik dangdut sejenis goyang oplosan di jaman itu dan suara sound sistemnya menggelegar, nyaring banget. Dilanjutkan dengan minum-minuman keras macam topi miring, Anggur hitam dan bir. Dan parahnya ada satu kejadian yang berkaitan dengan bengkel samping rumahku ini. Simak ceritanya yak. Waktu itu, rumahku di datangin tamu yang ga pernah permisi sama tuan rumah (MALING).  
     Maling ini dalam keadaan mabuk dan mengendap-endap masuk ke kamar kakakku yang cewek, kakakku yang cewek namanya Chika memang terkenal di keluarga feminim tapi berani, dan teriakannya keras banget (bahaha). Ka Chika sadar kalau ternyata ada maling. Waktu maling ini mau ngelakuin aksinya, ternyata Ia keduluan di pergokin ka Chika. Ka Chika spontan teriak keras, "Wooy Maliiiiing". Mendadak suasana rumah dan sekitarnya gempar macam gempa bumi. Mungkin dengar teriakan dari Ka Chika maling tadi mengalami depresi dan gangguan kejiwaan mendalam, sampai-sampai maling tadi kabur dan loncat belakang rumah yang kebetulan waktu itu ada tumpukan batu bangunan yang lumayan banyak. Waktu dia loncat, dia jatuh di tumpukan batu yang banyak tadi dari ketinggian sekitar 2 meter. Itu maling apes banget. Udah gagal maling, kena teriakan cempreng, jatuh di tumpukan batu pula. Tapi karena terdesak dan kaget tingkat dewa, maling tadi tetap lari kencang banget. Macam mobil pake pertamax, ga perduli sakit banget waktu jatuh. 
    Hmmm, Apa hubungannya cerita ini? Belum selesai sob, besok harinya di samping kanan rumahku yang bengkel tadi, ada anak muda yang pincang dan luka-luka kaya habis jatuh keras, dan ciri-ciri maling semalam sangat identik dengan dia. Artikan sendiri ya apa hubungannya? Hehehe. Kejadian kemalingan ini bukan sekali dua kali tapi udah sering, dan kejadian lain yang paling super jayus adalah ada orang yang tengah malam ngendap-ngendap datang ke rumahku dan ketangkap basah dalam keadaan bingung, terbata-bata sambil ngomong kalau dia mau buang air. Woy!!! Kalau mau lawak, ikut API sono (Audisi Pelawak TPI) Kamu kira rumahku WC umum! (dalam hatiku) wkwkwkwk. Lingkungan rumahku udah terbiasa dengan maling. 

Markas para preman bertatto
    Lanjut. Di samping kiri rumahku itu terminal taksi dan bus angkutan dalam maupun luar kota. Kalau terminal ini markasnya para preman yang banyak diantara mereka yang tubuhnya dijadikan kanvas lukis, buku gambar atau buku tulis (TATTO). Aku bingung kenapa orang-orang ini bisa kreatif diluar batas kemampuan berfikir.  Yang aku bingungin itu banyak sekali buku gambar, kanvas, buku tulis dijual di toko-toko, tapi kenapa malah coret-coret dan ngelukis naga, ular, tokek di tubuh. Terkadang kreatif itu sulit di artikan ya. Lanjut, di terminal ini sering terjadi kriminalitas. Salah satunya pelecehan seksual. Pernah dulu, ada seorang pemuda yang lari terbirit-birit dikejar masa lari kerumahku dan minta tolong ke Bapak, Ibu dan om ku. Aku liat dia sempat mau di bogem mentah oleh orang-orang. Aku yang dulu masih imut ga ngerti apa-apa, aku kira dia dikejar orang jahat. Tapi setelah gede begini aku baru sadar kalau dia telah melakukan pelecehan seksual di Bus angkutan umum sehingga dia dikejar dan mau digebuk masa. 


Suasana terminal
Nih, contohnya penghuni terminal

     Lanjut. Dibelakang rumahku itu Pasar, markasnya para preman remaja yang banyak diantara mereka putus sekolah dan hobinya berkelahi, tawuran, mencuri, main geng, minum-minuman keras, meminta-minta dan yang paling sadis tau apa??????? mereka suka bohongin Mamanya, Bahaha.

suasana pasar

Awal mula
       Waktu kecil aku sudah kenal namanya rokok, minuman keras, mencuri, berkelahi, tawuran, gangster tukang palak, bergabung dengan anjal (anak jalanan), anak putus sekolah, pemulung dan lain-lain, komplit pokoknya.
Dimulai dari rokok dan minuman. Waktu itu rumahku di renovasi. Bapakku memiliki banyak pekerja atau kuli bangunan. Sekitar 20-an orang dari wilayah yang beda-beda, yang jelas beda karakter. Mereka tinggal di Mess (rumah khusus yang mereka bangun untuk tempat tinggal) karena waktu itu mereka kerja borongan jadi harus menetap sampai proyek selesai.
    Nah di Mess itulah saya kenal namanya rokok dan minuman. Bisa bayangin kan kalau mereka sudah pada ngumpul, yang jelas pasti ada rokok, miras (anggur cap orang tua yang orang tuanya kepalanya gundul hehehe), kacang dan seringkali yang lebih parahnya judi.  
    Aku yang masih imut, sekitar 5 tahun. TK nol besar (Taman kanak-kanak tingkat 2) sudah mau masuk SD terkenal ga bisa diam. Aku orangnya selalu agresif. Seringkali Mama nyuruh tidur siang dan waktu mama udah pulas, aku malah menghilang macam ninja hatori, udah ngeluyur kemana aja. Aku ga suka tidur siang, aku sukanya main. Ya, itu prinsipku yang ga penting waktu kecil, main.. main..main. Sangking nakalnya, aku sering kesana kemari, jalan kemana-mana kaya marcopolo sang pengembara sampe aku kenal orang dari anak kecil sampe orang tua, apalagi para tetangga. Aku sudah kenal   para tetangga karena aku doyan mampir dimana-mana asal aku ga ngerasa ganggu orang ya aku di situ. Mereka menyayangiku karena aku dulu waktu kecil imut banget dan cerewet suka main tebak-tebakan, ya.. sekarang lebih imut sih wkwkwkwk. 
Aku di masa imut dulu
Nge bolang adalah hobi 
   Aku juga sering banget ngumpul di Mess tempat tinggal para kuli bangunan yang bertugas merenovasi rumahku saat itu. Aku udah kaya orang-orang gede aja duduk sama mereka, cerita-cerita, mereka nanya macam-macam ya aku jawab polos sebisaku dan mereka senang kalau aku ada, ketawa mulu. Disitulah aku diajarin cara merokok, minum dan lain-lain. Keji lah pokoknya dan hal macam ini sering ku adukan ke Mama dan Bapakku, seringkali mereka di marahin karena hal ini dan kalau mereka di marahin aku bahagia wkwkwkwk. Yang lebih parah, ada satu waktu mereka lagi off kerja, mereka main judi dan manggil orang-orang luar untuk ikut main. Sementara lagi asik judi, tiba-tiba aku masuk dengan muka polos, badan putih, kepala botak kaya tuyul mergokin mereka, mereka semua langsung berhenti main dan speechless (asik banget bahasaku). Mereka diam, dan kuancam dengan kata polos, “kuaduin Bapak kamu! . Salah satu diantara mereka langsung bilang “jangan wak, jangan.. (panggilan kecilku uwak)” Sambil menyogokku dengan gumpalan uang, Aku yang di sogok begitu. Hmmmmmm kuambil uangnya dan mereka kuampuni hahahahaha. Setiap kali mereka main judi, aku sudah pasti ngancam mereka. Mereka nyogok aku dan uangnya selalu kuambil. Mereka harus bayar jatah preman !!!!!!!! siapa premannya? Ya GUE!! HAHAHAHAHA *Devillaugh

    Makanya jangan berbuat maksiat dan lakukan hal yang haram!!! (padahal aku juga ikut terlibat dalam pemberian uang haram)
Seringkali juga ada anak SMP dan SMA yang ngumpul di mess itu. Ini ada satu kejadian, sebut saja namanya Baron. Baron ini tinggalnya di terminal dan dia sering kebelakang rumahku (mess tempat tinggal kuli bangunan tadi) si Baron masih SMP dan dia lagi asik karena bisa ngerokok, aku yang masih TK nol besar sudah berani ngancam, “Baron!!! Aku laporin ke mamamu kamu merokok!!! Dan spontan dia takut sambil bilang “Jangan wak, nanti kamu aku kasih uang” . Kamu mau sogok aku hah?????? Ya! mana uangnya!!!!! hahaha.
     Berlanjut lama, dia sering ngerokok dan kuancam akhirnya dia ngasih uang. Setelah gede sekarang aku mikir, aku kok gitu ya pas kecil, hina banget, nista, lebih memprihatinkan dari kusta. Ya mau gimana lagi.. “Learning By doing, Tidak ada salah jika belum faham, yang salah itu tidak belajar dari kesalahan, tidak mau belajar dan akhirnya tidak tahu” #ASIK.

     Aku waktu kecil juga senang banget namanya kelahi. Ada satu kejadian cuman gara-gara rebutan layang-layang, aku rela di adu domba dengan preman pasar senior untuk kelahi dengan preman pasar junior memperebutkan layang-layang. Telingaku sampai berdarah-darah waktu pulang dari berkelahi, sambil membawa layang-layang. Itu konyol banget sob sumpah udah gede begini aku baru sadar ini nista, Astaghfirullah hapuskanlah ingatanku hapuskan tentang dia, (lagu geisha).

Di adu domba, untuk rebutan layangan -______________-

         Aku juga pernah jadi pemungut barang bekas (pemulung) karena waktu itu temenku ada yang pemulung, ini diluar batas pokoknya bahahaha. Berenang di danau hijau yang mana jarak danau itu dari rumah jauh amat jadi harus numpang mobil orang rame-rame (kami sering nyebut numpang dengan kata nebeng), Aku juga pernah nyuri uang mama 5000 rupiah, itu gede banget brrro waktu itu, cuman buat beli permen satu toples, yang parah adalah aku diajarkan menggunakan alat hisap narkoba oleh temanku dulu, syukurnya ga sempat mencoba . Sumpah ini keji amat brrro kalau kusadari sekarang.
       Tapi teman-teman, jangan kira masa kecilku dulu nakal - nakal mulu ya. 
Aku rajin juga kok, dikit tapi hahaha. Dulu aku sempat sekolah di YABIS (Yayasan Bina Islam) sejenis pesantren sampai kelas 2 SD sebelum akhirnya pindah ke luar kota. Aku juga belajar agama (fiqih, aqidah dengan bahasa arab) kalau pulang sekolah aku juga ke TPA Al-ikhlas dan An-Nur tempat dimana aku mengaji dulu.




       Aku bener-bener ga habis fikir ternyata masa kecil di penuhi dengan kelabilan. Punya identitas yang berubah-ubah. Yang aku ingat dari TK menjelang SD, SD ke SMP cuman berkelahi, geng, gaya-gayaan, gengsi-gengsian, pacar-pacaran. 
      Aku ngerasa hidup hampa tanpa ada artinya sampai dengan SMP. Setelah masuk SMA, Aku sadar kalau selama ini aku bener-bener ga berguna bagi lingkungan maupun diriku sendiri bahkan aku menyusahkan banyak orang terutama orang tuaku. Akhirnya aku memutuskan untuk jadi lebih positif dan bermanfaat bagi lingkungan.
 
     Dari cerita ini aku punya kesimpulan. Aku ga menyesal pernah hidup di lingkungan seperti itu. Aku malah bersyukur Tuhan menyempatkan aku dapat pergaulan dan masa-masa seperti itu, yang ngebuat aku banyak mengenal sifat, watak dan karakter orang yang berbeda. Sehingga waktu aku sudah masuk ke dunia remaja aku sudah lebih siap untuk ga mengulang apa yang sudah kuliat dan kualami di masa kecil. 
      Kejadian dan cerita inilah yang mengantarkan aku untuk jadi orang yang lebih berguna dan bermanfaat di sekitar. Karena semua hal seperti mabuk-mabukan, judi (semua jenis judi termasuk judi bola dan poker), balapan, mencuri,  premanisme dan lain-lain itu merugikan banyak orang sampai-sampai mengancam masa depan anak - anak kecil yang merupakan aset bangsa, seperti aku waktu kecil dulu. 
    Ini yang membuatku perihatin, kalau aku aja pernah mengalami ini, gimana anak-anak kecil yang hidup di jalanan? Dan ribuan bahkan jutaan anak kecil diluar sana. 
     Aku bersyukur Tuhan menunjukkan jalan keluar agar aku ga terus-terusan terjerumus ke dalam kemaksiatan dan hal yang sia-sia dulu, dan sekali lagi bersyukur hal buruk itu tidak menghantuiku ketika masuk dunia remaja.  
    Sehingga hatiku terpanggil untuk terlibat ke organisasi-organisasi seperti OSIS, PASKIBRA, Ikatan remaja mesjid, klub Nasyid islami, Cinta lingkungan, Bakti sosial, Bela diri, Musik, Blogger, Jualan makanan, antar jemput air galon sampai jual gadget juga hal positif lainnya.

OSIS SMANSA
STAFA VOICE (Nasyid / Grup vocal islami)
Stafa voice on air di Radio Republik Indonesia 88,5 Mhz 
                                (juara 2 tingkat kota madya)                                  

LKBB SMANSA
Komunitas Cinta Lingkungan Bersih Keindahan (CLBK)
Jambore Kewirausahaan Nasional bersama Mentri Ekonomi Bapak Hatta Rajasa
Tim Olimpiade Debat Sosiologi Nasional
TAE KWON DO
PASSUS SMANSA
 
    Pesan untuk diriku sendiri dan yang udah mau baca tulisan ini.
Sayang sekali jika kita berbuat hal buruk demi diakui di pergaulan, sedang banyak hal positif yang sudah pasti mengantarkan kita pada pergaulan yang baik pula. 
   “Masa muda terlalu singkat untuk dilewati, tapi menjadi penentu. 
    Siapa dirimu di masa muda adalah gambaran siapa dirimu di masa depan”

Ayo bersama-sama kita sibukkan diri dengan berbagai hal yang positif. 
Mari berbuat yang terbaik dari hal yang paling kecil.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar